Saturday, May 1, 2010

Perkembangan Komputer

Baiklah pada postingan kali ini saya akan melanjutkan postingan sebelumnya tentang Sistem Operasi. Langsung aja ya:

Generasi 1 (1945-1955): Tabung Vakum dan Plugboards.

Suatu kemajuan yang berarti pada masa awal pengembangan sistem komputer menjadi sekitar tahun 1940-an, dengan dibangunnya suatu mesian penghitung oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Heward Aiken dan John Von Neumann. Awalnya komputer dibangun menggunakan relay mekanik, tetapi kemudian digantikan dengan tabung vakum. Sebagai perbandingan, mesin yang fungsinya kurang lebih seperti kalkulator biasa ini beroperasi dengan kecepatan jutaan kali lebih lambat dibanding komputer biasa dewasa ini. Namun mesin ini membutuhkan ruang sebesar ruangan kantor yang terdiri dari puluhan ribu tabung vakum.Gambar dibawah ini:
 
Program dibuat berdasarkan bahasa mesin dengan cara menghubungkan sirkuit pada suatu papan tancap (plug board). Jadi belum ada yang namanya sistem operasi maupun bahasa pemprogaman, apalagi bahasa rakitan (assembly). Setiap saat, komputer hanya dapat dialokasikan satu tugas (job) tertentu. Setiap saat, komputer hanya dapat dialokasikan satu tugas (job) tertentu. Komputer dioperasikan oleh operator dan pemprogram harus melakukan reservasi terlebih dahulu untuk menggunakan komputer. Untuk menjalankan komputer, plug boar dimasukkan ke dalam komputer dan hasil eksekusinya dapat diperoleh setelah 1 atau 2 jam. umumnya operasi yang dilakukan adalah operasi perhitungan matematika seperti fungsi sinus dan logaritma.

Pada awal tahun 1950-an, penggunaan plug board digantikan dengan kartu plong/berlubang (punch card) dan program ditulis dengan membuat lubang di kartu. Setiap baris pada kartu mewakili satu instruksi program dan ada tidaknya lubang pada suatu posisi di kartu mewakili suatu nilai biner (0 atau 1). Konsekuensinya, diperlukan alat pembaca (puch card reader) untuk menyalin kode instruksi dari punch card ke komputer. 
Lihat gambar di samping.




Generasi selanjutnya akan dibahas pada postingan selanjutnya.






0 comments:

Post a Comment